Rabu, 06 Januari 2010

ILMU SOSIAL DASAR - ARTIKEL PENJARINGAN PULAU KOMODO

Penjaringan Pulau Komodo

Keajaiban dunia terbaru saat ini sedang dilakukan. Ada sebanyak 77 calon keajaiban dunia, satu diantaranya ada di Indonesia yaitu komodo (varanus komodoensis), binatang purba yang menghuni Pulau Komodo, ujung barat Pulau Flores. Dari jumlah itu akan dipilih 7 (tujuh) yang paling populer dan unik di dunia dan ditetapkan sebagai keajaiban dunia.
Pemilihannya dilakukan lewat voting publik melalui media internet. Dukungan dapat disampaikan melalui situs http://www.new7wonders.com. Caranya? Setelah membuka situs tersebut, klik pada grup E, selanjutnya klik pada Taman Nasional Komodo. Voting berlangsung sampai Juli 2009.
Sebagaimana kita ketahui, komodo merupakan spesies kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2 – 3 meter dan berat mencapai 165 kg. Dia merupakan salah satu hewan purba yang mampu bertahan hidup sampai saat ini. Hewan ini hanya terdapat di Pulau Komodo dan beberapa pulau lainnya di Kabupaten Manggarai Barat. Makanya, menyebut komodo identik dengan NTT. Dia telah menjadi salah satu ikon Propinsi NTT, selain danau triwarna, Kelimutu di Ende.
Pesona komodo dan pulaunya menjadikan Taman Nasional Komodo banyak dikunjungi wisatawan. Lebih banyak wisatawan mancanegara yang berasal dari berbagai negara di dunia. Mereka melihat dari dekat satu-satunya habitat asli hewan purba yang masih bebas berkeliaran itu.
Di pulau ini, terdapat beberapa lokasi yang menarik untuk dikunjungi seperti Loh Liang yang merupakan pintu masuk utama untuk kegiatan pengamatan satwa liar yang dibatasi pasir pantai putih dan wisata budaya. Ada juga Pulau Lasa, Loh Bo, Pantai Merah dan Sebita. Kita juga bisa menyelam dan snorkling untuk menikmati indahnya terumbu karang. Yang pasti, pulau ini sangat cocok untuk dijadikan tempat liburan sekaligus berpetualang di alam bebas dan menikmati keindahannya.
Oleh karena itu, sangat beralasan jika kita mendukung komodo menjadi salah satu keajaiban dunia. Dukungan yang diberikan sebagai bentuk kepedulian terhadap apa dimiliki daerah ini. Kecintaan kita terhadap daerah, nusa dan bangsa. Kita mesti berani mengatakan bahwa apa yang kita miliki itu baik, indah, unik dan tidak kalah dengan apa yang dimiliki daerah (negara) lain.
Jauh sebelumnya, beberapa obyek wisata di Indonesia, seperti Candi Borobudur dan Danau Kelimutu hanya sebagai calon tujuh keajaiban dunia. Nah, sekarang saat yang tepat untuk memperjuangkan komodo sebagai salah satu keajaiban dunia. Dengan dukungan kita semua, terutama masyarakat NTT, maka secara tidak langsung kita ikut mempromosikan keindahan dan keunikan daerah kita.
Setidaknya, ada dua hal yang dapat kita harapkan jika komodo menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia.
Pertama, akan mendatangkan devisa bagi negara melalui sektor pariwisata. Dengan ditetapkannya komodo menjadi keajaiban dunia maka komodo akan semakin dikenal di seluruh belahan bumi. Tentunya akan menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Pulau Komodo untuk melihat komodo. Dengan adanya kunjungan wisatawan, tentunya berdampak mendatangkan devisa bagi negara. Masyarakat di sekitar objek wisata juga akan menimba banyak manfaat.
Kedua, komodo akan menjadi pusat penelitian. Akan terjadi penelitian yang massif dan terarah serta melibatkan banyak peneliti lokal tentang habitat dan keistimewaan komodo sehingga generasi penerus tidak hanya sebatas bangga bahwa daerahnya mempunyai komodo tetapi memahami dengan baik hewan purba itu.
Dengan penelitian itu pula dapat diharapkan ditemukan cara berinteraksi antara manusia dengan komodo agar binatang purba itu tetap lestari. Terjadi harmoni kehidupan, tidak saling mengganggu satu sama lain. Memang selama ini sudah ada penelitian namun diyakini masih kurang serius karena terkendala pada berbagai hal, termasuk dana. Sangat tidak mungkin dana penelitian yang besar nilainya, dibebankan ke negara atau pemerintah daerah. Apalagi, minat peneliti untuk melakukan penelitian terhadap binatang liar masih tergolong rendah di NTT.
Agar harapan kita terwujud, maka pemerintah pusat, pemerintah propinsi dan pemerintah kabupaten/kota di NTT melalui instansi terkait seperti Dinas Pariwisata dan Dinas Komunikasi dan Informasi serta Hubungan Masyarakat (Humas) untuk mengkampanyekan terus menerus kepada masyarakat agar bersama-sama memperjuangkan agar komodo bisa menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia.. Pihak swasta juga diharapkan ikut mendukung perjuangan ini. Singkatnya, semua elemen harus ambil bagian dalam sosialisasi.
Sosialisasi harus gencar dilakukan sehingga diketahui dan masyarakat terdorong untuk memberi dukungan. Karena penjaringan melalui internet maka tentu hanya orang yang familiar dengan teknologi yang bisa memberi dukungan. Oleh karena itu, kepada semua yang mengerti internet diharapkan memberikan dukungannya. Sedangkan yang masih gagap teknologi, perlu diajari. Sekarang saatnya menjadikan komodo menjadi salah satu dari tujuh keajaiban alam di dunia.
Banyak rakyat Indonesia berharap pulau komodo menjadi 7 keajaiban alam di dunia. Mereka berharap pulau komoda dapat menggantikan candi borobudur yang sudah dicabut dari 7 keajaiban didunia. Candi borobudur dicabut sebagai salah satu 7 keajaiban di dunia karena banyak rakyat indonesia yang tidak tahu keberadaanya (kurang mendapat dukungan).

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_Komodo

ILMU SOSIAL DASAR - ARTIKEL KOIN RUPIAH INDONESIA YANG BERGAMBAR KOMODO PENEMUAN

Koin Rupiah Indonesia Yang Bergambar Komodo Penemuan

Komodo pertama kali didokumentasikan oleh orang Eropa pada tahun 1910. Namanya meluas setelah tahun 1912, ketika Peter Ouwens, direktur Museum Zoologi di Bogor, menerbitkan paper tentang komodo setelah menerima foto dan kulit reptil ini.
Nantinya, komodo adalah faktor pendorong dilakukannya ekspedisi ke pulau Komodo oleh W. Douglas Burden pada tahun 1926. Setelah kembali dengan 12 spesimen yang diawetkan dan 2 ekor komodo hidup, ekspedisi ini memberikan inspirasi untuk film King Kong tahun 1933. W. Douglas Burden adalah orang yang pertama memberikan nama "Komodo dragon"kepada hewan ini.
Tiga dari spesimen komodo yang diperolehnya dibentuk kembali menjadi hewan pajangan dan hingga kini masih disimpan di Museum Sejarah Alam Amerika.

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Komodo

Selasa, 05 Januari 2010

ILMU SOSIAL DASAR - ARTIKEL KOMODO di RINCA

Komodo di Rinca

Komodo adalah hewan karnivora. Walaupun mereka kebanyakan makan daging bangkai, penelitian menunjukkan bahwa mereka juga berburu mangsa hidup dengan cara mengendap-endap diikuti dengan serangan tiba-tiba terhadap korbannya. Ketika mangsa itu tiba di dekat tempat sembunyi komodo, hewan ini segera menyerangnya pada sisi bawah tubuh atau tenggorokan. Komodo dapat menemukan mangsanya dengan menggunakan penciumannya yang tajam, yang dapat menemukan binatang mati atau sekarat pada jarak hingga 9,5 kilometer.
Komodo muda di Rinca yang makan bangkai kerbau. Reptil purba ini makan dengan cara mencabik potongan besar daging dan lalu menelannya bulat-bulat sementara tungkai depannya menahan tubuh mangsanya. Untuk mangsa berukuran kecil hingga sebesar kambing, bisa jadi dagingnya dihabiskan sekali telan. Isi perut mangsa yang berupa tumbuhan biasanya dibiarkan tak disentuh. Air liur yang kemerahan dan keluar dalam jumlah banyak amat membantu komodo dalam menelan mangsanya. Meski demikian, proses menelan tetap memakan waktu yang panjang; 15–20 menit diperlukan untuk menelan seekor kambing. Komodo terkadang berusaha mempercepat proses menelan itu dengan menekankan daging bangkai mangsanya ke sebatang pohon, agar karkas itu bisa masuk melewati kerongkongannya. Dan kadang-kadang pula upaya menekan itu begitu keras sehingga pohon itu menjadi rebah. Untuk menghindari agar tak tercekik ketika menelan, komodo bernafas melalui sebuah saluran kecil di bawah lidah, yang berhubungan langsung dengan paru-parunya. Rahangnya yang dapat dikembangkan dengan leluasa, tengkoraknya yang lentur, dan lambungnya yang dapat melar luar biasa memungkinkan komodo menyantap mangsa yang besar, hingga sebesar 80% bobot tubuhnya sendiri dalam satu kali makan. Setelah makan, komodo menyeret tubuhnya yang kekenyangan mencari sinar matahari untuk berjemur dan mempercepat proses pencernaan. Kalau tidak, makanan itu dapat membusuk dalam perutnya dan meracuni tubuhnya sendiri. Dikarenakanmetabolismenya yang lamban, komodo besar dapat bertahan dengan hanya makan 12 kali setahun atau kira-kira sekali sebulan. Setelah daging mangsanya tercerna, komodo memuntahkan sisa-sisa tanduk, rambut dan gigi mangsanya, dalam gumpalan-gumpalan bercampur dengan lendir berbau busuk, gumpalan mana dikenal sebagai gastric pellet. Setelah itu komodo menyapukan wajahnya ke tanah atau ke semak-semak untuk membersihkan sisa-sisa lendir yang masih menempel; perilaku yang menimbulkan dugaan bahwa komodo, sebagaimana halnya manusia, tidak menyukai bau ludahnya sendiri.
Dalam kumpulan, komodo yang berukuran paling besar biasanya makan lebih dahulu, diikuti yang berukuran lebih kecil menurut hirarki. Jantan terbesar menunjukkan dominansinya melalui bahasa tubuh dan desisannya; yang disambut dengan bahasa yang sama oleh jantan-jantan lain yang lebih kecil untuk memperlihatkan pengakuannya atas kekuasaan itu. Komodo-komodo yang berukuran sama mungkin akan berkelahi mengadu kekuatan, dengan cara semacam gulat biawak, hingga salah satunya mengaku kalah dan mundur; meskipun adakalanya yang kalah dapat terbunuh dalam perkelahian dan dimangsa oleh si pemenang.
Mangsa biawak komodo amat bervariasi, mencakup aneka avertebrata, reptil lain (termasuk pula komodo yang bertubuh lebih kecil), burungdan telurnya, mamalia kecil, monyet, babi hutan, kambing, rusa, kuda, dan kerbau. Komodo muda memangsa serangga, telur, cecak, dan mamalia kecil. Kadang-kadang komodo juga memangsa manusia dan mayat yang digali dari lubang makam yang dangkal. Kebiasaan ini menyebabkan penduduk pulau Komodo menghindari tanah berpasir dan memilih mengubur jenazah di tanah liat, serta menutupi atasnya dengan batu-batu agar tak dapat digali komodo. Ada pula yang menduga bahwa komodo berevolusi untuk memangsa gajah kerdil Stegodonyang pernah hidup di Flores.
Komodo juga pernah teramati ketika mengejutkan dan menakuti rusa-rusa betina yang tengah hamil, dengan harapan agar keguguran dan bangkai janinnya dapat dimangsa; suatu perilaku yang juga didapati pada predator besar di Afrika. Karena tak memiliki sekat rongga badan, komodo tak dapat menghirup air atau menjilati air untuk minum (seperti kucing). Alih-alih, komodo ‘mencedok’ air dengan seluruh mulutnya, lalu mengangkat kepalanya agar air mengalir masuk ke perutnya.

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Komodo

ILMU SOSIAL DASAR - ARTIKEL KOMODO DRAGON ( VERANUS COMODOENSIS )

Komodo Dragon ( Veranus Comodoensis )

Komodo dragon atau dalam bahasa daerah disebut “Ora” termasuk dalam reptil dengan panjang mencapai 10 ft (3 m) dan berat hingga 300 pound (135 kg) menjadikan Komodo Dragon sebagai kadal terbesar di dunia. Komodo Dragon masih berkerabat dengan Mossaur, yaitu kadal purba yang hidup sekitar 136 sampai 65 juta tahun yang lalu. Ciri khas Komodo adalah lidahnya yang bercabang seperti ular dan dapat menelan mangsa yang besar secara utuh, dengan kepala meruncing dan dapat bergerak dengan cepat. Komodo merupakan predator yang ganas mereka memangsa serangga, telur, burung, mamalia kecil dan bangkai. Mulut komodo membawa bakteri yang mematikan, gigitannya bisa sangat mematikan. Studi terbaru mengemukakan bahwa komodo mempunyai kelenjar racun di mulutnya yang menghasilkan racun untuk melumpuhkan mangsa.
Komodo dewasa hidup di darat sedangkan Komodo muda hidup di pohon dan hidup dengan memangsa serangga. Hal ini dilakukan agar komodo muda tidak dimangsa oleh komodo dewasa. selain berjalan didarat komodo merupakan perenang yang ulung, Komodo dapat berenang jauh dari pulau, walaupun gerakannya lambat namun komodo dapat bergerak dengan sangat cepat ketika dibutuhkan. Dua Spesies Komodo yaitu Komodo Dragon dan Komodo Gray’s dinyatakan sebagai spesies yang terancam punah.
Komodo Dragon tidak dapat berkembang biak jika ditangkarkan dan bahkan mati. Pada tahun 1926, W. Douglas Burden, dari American Museum of Natural History ditugaskan untuk melakukan ekspedisi dan menangkap komodo untuk dibawa ke Amerika. Dia lah yang menyebut “Dragon”. Burden kembali dengan membawa dua komodo hidup dan beberapa yang diawetkan untuk dipelajari di museum. Komodo yang hidup tadi hanya dapat bertahan hidup sebentar di Kebun Binatang Bronx.

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Komodo

ILMU SOSIAL DASAR - ARTIKEL KOMODO di KEBUN BINATANG TORONTO

Komodo di Kebun Binatang Toronto

Telah semenjak lama komodo menjadi tontonan yang menarik di pelbagai kebun binatang, terutama karena ukuran tubuh dan reputasinya yang membuatnya begitu populer. Meski demikian hewan ini jarang dipunyai kebun binatang, karena komodo rentan terhadap infeksi dan penyakit akibat parasit, serta tak mudah berkembang biak.
Komodo yang pertama dipertontonkan adalah pada Kebun Binatang Smithsonian di tahun 1934, namun hewan ini hanya bertahan hidup selama dua tahun. Upaya-upaya untuk memelihara reptil ini terus dilanjutkan, namun usia binatang ini dalam tangkaran tak begitu panjang, rata-rata hanya 5 tahun di kebun binatang tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Walter Auffenberg di atas, yang hasilnya kemudian diterbitkan sebagai buku The Behavioral Ecology of the Komodo Monitor, pada akhirnya memungkinkan pemeliharaan dan pembiakan satwa langka ini di penangkaran.
Telah teramati bahwa banyak individu komodo yang dipelihara memperlihatkan perilaku yang jinak untuk jangka waktu tertentu. Dilaporkan pada banyak kali kejadian, bahwa para pawang berhasil membawa keluar komodo dari kandangnya untuk berinteraksi dengan pengunjung, termasuk pula anak-anak di antaranya, tanpa akibat yang membahayakan pengunjung. Komodo agaknya dapat mengenali orang satu persatu. Ruston Hartdegen dari Kebun Binatang Dallas melaporkan bahwa komodo-komodo yang dipeliharanya bereaksi berbeda apabila berhadapan dengan pawang yang biasa memeliharanya, dengan pawang lain yang kurang lebih sudah dikenal, atau dengan pawang yang sama sekali belum dikenal. Penelitian terhadap komodo peliharaan membuktikan bahwa hewan ini senang bermain. Suatu kajian mengenai komodo yang mau mendorong sekop yang ditinggalkan oleh pawangnya, nyata-nyata memperlihatkan bahwa hewan itu tertarik pada suara yang ditimbulkan sekop ketika menggeser sepanjang permukaan yang berbatu. Seekor komodo betina muda di Kebun Binatang Nasional di Washington, D.C. senang meraih dan mengguncangkan aneka benda termasuk patung-patung, kaleng-kaleng minuman, lingkaran plastik, dan selimut. Komodo ini pun senang memasuk-masukkan kepalanya ke dalam kotak, sepatu, dan aneka obyek lainnya. Komodo tersebut bukan tak bisa membedakan benda-benda tadi dengan makanan; ia baru memakannya apabila benda-benda tadi dilumuri dengan darah tikus. Perilaku bermain-main ini dapat diperbandingkan dengan perilaku bermain mamalia.
Catatan lain mengenai kesenangan bermain komodo didapat dari Universitas Tennessee. Seekor komodo muda yang diberi nama "Kraken" bermain dengan gelang-gelang plastik, sepatu, ember, dan kaleng, dengan cara mendorongnya, memukul-mukulnya, dan membawanya dengan mulutnya. Kraken memperlakukan benda-benda itu berbeda dengan apa yang menjadi makanannya, mendorong Gordon Burghardt –peneliti– menyimpulkan bahwa hewan-hewan ini telah mementahkan pandangan bahwa permainan semacam itu adalah “perilaku predator bermotif-pemangsaan”.
Komodo yang nampak jinak sekalipun dapat berperilaku agresif secara tak terduga, khususnya apabila teritorinya dilanggar oleh seseorang yang tak dikenalnya. Pada bulan Juni 2001, serangan seekor komodo menimbulkan luka-luka serius pada Phil Bronstein -- editor eksekutif harian San Francisco Chronicle dan bekas suami Sharon Stone, seorang aktris Amerika terkenal -- ketika ia memasuki kandang binatang itu atas undangan pawangnya. Bronstein digigit komodo itu di kakinya yang telanjang, setelah si pawang menyarankannya agar membuka sepatu putihnya, yang dikhawatirkan bisa memancing perhatian si komodo. Meski pria itu berhasil lolos, namun ia membutuhkan pembedahan untuk menyambung kembali tendon ototnya yang terluka.

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Komodo

ILMU SOSIAL DASAR - ARTIKEL DUA EKOR KOMODO di PULAU KOMODO

Dua Ekor Komodo di Pulau Komodo

Biawak komodo merupakan spesies yang rentan terhadap kepunahan, dan dikatagorikan sebagai spesies Rentan dalam daftar IUCN Red List. Sekitar 4.000–5.000 ekor komodo diperkirakan masih hidup di alam liar. Populasi ini terbatas menyebar di pulau-pulau Rinca (1.300 ekor), Gili Motang (100), Gili Dasami (100), Komodo (1.700), dan Flores (mungkin sekitar 2.000 ekor). Meski demikian, ada keprihatinan mengenai populasi ini karena diperkirakan dari semuanya itu hanya tinggal 350 ekor betina yang produktif dan dapat berbiak. Bertolak dari kekhawatiran ini, pada tahun 1980 Pemerintah Indonesia menetapkan berdirinya Taman Nasional Komodo untuk melindungi populasi komodo dan ekosistemnya di beberapa pulau termasuk Komodo, Rinca, dan Padar.
Belakangan ditetapkan pula Cagar Alam Wae Wuul dan Wolo Tado di Pulau Flores untuk membantu pelestarian komodo. Namun pada sisi yang lain, ada bukti-bukti yang menunjukkan bahwa komodo, setidaknya sebagian, telah terbiasa pada kehadiran manusia. Komodo-komodo ini terbiasa diberi makan karkas hewan ternak, sebagai atraksi untuk menarik turis pada beberapa lokasi kunjungan.
Aktivitas vulkanis, gempa bumi, kerusakan habitat, kebakaran (populasi komodo di Pulau Padar hampir punah karena kebakaran alami, berkurangnya mangsa, meningkatnya pariwisata, dan perburuan gelap; semuanya menyumbang pada status rentan yang disandang komodo.CITES (the Convention on International Trade in Endangered Species) telah menetapkan bahwa perdagangan komodo, kulitnya, dan produk-produk lain dari hewan ini adalah ilegal.
Meskipun jarang terjadi, komodo diketahui dapat membunuh manusia. Pada tanggal 4 Juni 2007, seekor komodo diketahui menyerang seorang anak laki-laki berumur delapan tahun. Anak ini kemudian meninggal karena perdarahan berat dari luka-lukanya. Ini adalah catatan pertama mengenai serangan yang berakibat kematian pada 33 tahun terakhir.

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_Komodo

ILMU SOSIAL DASAR - ARTIKEL PENELITIAN KOMODO

Penelitian Komodo

Orang Belanda, karena menyadari berkurangnya jumlah hewan ini di alam bebas, melarang perburuan komodo dan membatasi jumlah hewan yang diambil untuk penelitian ilmiah. Ekspedisi komodo terhenti semasa Perang Dunia II, dan tak dilanjutkan sampai dengan tahun 1950an dan ‘60an tatkala dilakukan penelitian-penelitian terhadap perilaku makan, reproduksi dan temperatur tubuh komodo. Pada tahun-tahun itu, sebuah ekspedisi yang lain dirancang untuk meneliti komodo dalam jangka panjang. Tugas ini jatuh ke tangan keluarga Auffenberg, yang kemudian tinggal selama 11 bulan di Pulau Komodo di tahun 1969. Selama masa itu, Walter Auffenberg dan Putra Sastrawan sebagai asistennya, berhasil menangkap dan menandai lebih dari 50 ekor komodo.
Hasil ekspedisi ini ternyata sangat berpengaruh terhadap meningkatnya penangkaran komodo. Penelitian-penelitian yang berikutnya kemudian memberikan gambaran yang lebih terang dan jelas mengenai sifat-sifat alami komodo, sehingga para biolog seperti halnya Claudio Ciofi dapat melanjutkan kajian yang lebih mendalam.

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_Komodo

ILMU SOSIAL DASAR - ARTIKEL EVOLUSI KOMODO

Evolusi Komodo

Perkembangan evolusi komodo dimulai dengan marga Varanus, yang muncul di Asia sekitar 40 juta tahun yang silam dan lalu bermigrasi keAustralia. Sekitar 15 juta tahun yang lalu, pertemuan lempeng benua Australia dan Asia Tenggara memungkinkan para biawak bergerak menuju wilayah yang dikenal sebagai Indonesia sekarang. Komodo diyakini berevolusi dari nenek-moyang Australianya pada sekitar 4 juta tahun yang lampau, dan meluaskan wilayah persebarannya ke timur hingga sejauh Timor. Perubahan-perubahan tinggi muka laut semenjak zaman Estelah menjadikan agihan komodo terbatas pada wilayah sebarannya yang sekarang.

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_Komodo

ILMU SOSIAL DASAR - ARTIKEL PERKEMBANGBIAKAN KOMODO

Perkembangbiakan Komodo

Komodo Mampu Berkembang Biak tanpa Memerlukan Pejantan Bagi penggemar film science fiction, tentunya masih ingat salah satu adegan film Jurassic Park yang menceritakan bertelurnya dinosaurus karnivora betina, T-Rex, dan kemudian telur tersebut menetas menjadi T-Rex muda tanpa terbuahi oleh T-Rex jantan. Proses perkembangbiakan pada reptil semacam ini terbukti terjadi pula pada komodo (Varanus komodoensis), yang hidup di sebuah Kebun Binatang di London - Inggris. Komodo betina yang bernama Flora, bertelur tanpa adanya perkawinan dan pembuahan dari komodo jantan dan diperkirakan telur ini siap menetas (Reuters, 20/03/2007). Bahkan pada majalah ilmiah bergengsi 'Nature' terbitan minggu ini, berita tersebut dipubllikasikan dalam sebuah artikel 'Brief News' (1). Komodo dikenal sebagai salah satu kadal purba raksasa langka yang masih tersisa pada saat ini. Sebagian besar (sekitar 2400 ekor) hidup di kepulauan kecil yang tergabung dalam kawasan Taman Nasional Komodo di sebelah timur Pulau Flores - Indonesia. Proses berkembang biak komodo dalam habitat aslinya di Taman Nasional Komodo biasanya berlangsung melalui aktivitas perkawinan antara komodo jantan dan betina. Aktivitas perkawinan biasanya terjadi pada bulan Juni dan Juli setiap tahunnya, ditandai oleh aktivitas menyisik yang dilakukan oleh komodo jantan untuk menarik komodo betina. Beberapa hari setelah perkawinan, komodo betina mulai menghasilkan telur yang terbuahi dan kemudian membuat sarang yang akan langsung dijaganya olehnya sendiri dari ancaman predator. Proses berkembang biak tanpa adanya pembuahan telur tergolong langka pada komodo meskipun pada reptil lainnya telah banyak ditemukan, seperti pada ular piton (2) dan kadal lain yang berukuran jauh lebih kecil.
Perkembangbiakan semacam ini disebut dengan istilah partenogenesis yaitu produksi keturunan tanpa adanya pembuahan dari pejantan. Pada kasus yang diteliti di Kebun Binatang London tersebut, dua komodo betina berhasil menghasilkan telur tanpa adanya interaksi sama sekali dengan komodo jantan. Komodo betina bernama 'Flora' sama sekali belum pernah dipertemukan dengan komodo jantan, akan tetapi mampu menghasilkan 25 telur dengan 11 di antaranya terbuahi sendiri. Dari 11 telur ini, tersisa 8 telur yang berhasil diinkubasi dan diperkirakan akan menetas pada bulan Januari 2007. Pada komodo betina lainnya bernama 'Sungai', sempat terjadi interaksi dengan komodo jantan sebelum dipisahkan, namun baru bertelur 7,5 bulan kemudian setelah terpisah.
Telur yang dihasilkan komodo betina yang kedua ini berjumlah 4 buah dan semuanya terbuahi. Para peneliti menggunakan teknik genetic fingerprinting untuk mengidentifikasi keturunan partenogenesis ini. Penelitian partenogenesis ini merupakan salah satu program persilangan dalam upaya konservasi hewan-hewan langka. Akankah penelitian ini memberikan hasil memuaskan ? Mari kita nantikan kelahiran komodo hasil partenogenesis ini.

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_Komodo

ILMU SOSIAL DASAR - ARTIKEL HABITAT KOMODO

Habitat Komodo

Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Nusa Tenggara Barat. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah barat Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape. Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, sepertiPulau Rinca dan dan Pulau Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. Ada pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo.
Selain komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak ini atausterculia oblongata di yakini berguna sebagai obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong. Pulau Komodo termasuk bagian dari Taman Nasional Komodo yang terletak di bagian tengah kepulauan Indonesia, antara pulau Sumbawa dan Flores. Taman Nasional ini didirikan pada tahun 1980, awalnya dengan tujuan utama adalah untuk melestarikan taman yang unik naga Komodo (Varanus komodoensis) beserta habitatnya. Namun, selama bertahun-tahun, untuk tujuan itu Taman Nasional telah diperluas untuk melindungi semua keanekaragaman hayati, baik terrestrial dan kelautan. Pada 1986, yang telah dinyatakan Park World Heritage Site dan Man and Biosphere Reserve oleh UNESCO, baik indikasi adanya Taman dari biologi pentingnya.
Taman Nasional Komodo termasuk tiga pulau utama: Komodo, Rinca, dan Padar serta beberapa pulau kecil membuat total permukaan wilayah (laut dan darat) dari 1817km (diusulkan ekstensi akan membawa total area permukaan hingga 2.321 km2). Juga sebagai rumah ke naga Komodo, Taman yang memberikan perlindungan bagi banyak spesies terrestrial terkemuka lainnya seperti jeruk-footed scrub fowl, sebuah endemik tikus, dan rusa Timor. Selain itu, Park termasuk salah satu terkaya lingkungan laut termasuk terumbu karang, bakau, seagrass beds, seamounts, dan semi-ditutupi teluk. Pelabuhan ini habitat lebih dari 1.000 jenis ikan, ada 260 jenis karang-karang bangunan, dan 70 jenis sponges. Dugong, hiu, Manta rays, setidaknya 14 jenis ikan paus, lumba-lumba, dan juga kura-kura laut Taman Nasional Komodo membuat rumah mereka.
Ancaman untuk wilayah keanekaragaman hayati termasuk meningkatkan tekanan terhadap hutan dan air sebagai sumber daya manusia penduduk lokal meningkat 800% selama 60 tahun. Selain itu, penduduk Timor rusa, mangsa yang disukai untuk sumber naga Komodo terancam punah, masih menjadi yg direbus. Praktek penangkapan ikan yang merusak seperti-dinamit, sianida dan kompresor memancing sangat mengancam Park dari sumber daya kelautan oleh menghancurkan baik habitat (terumbu karang) dan sumberdaya itu sendiri (stok ikan dan hewan tdk bertulang punggung). Saat ini situasi di Taman dicirikan oleh dikurangi tetapi terus merusak praktek terutama oleh imigran nelayan, dan tingginya tekanan pada saham seperti lobsters demersal, kerang, dan groupers napoleon wrasse. Polusi masukan, mulai dari bahan-bahan kimia untuk kotoran, meningkatkan dan dapat mengajukan ancaman.

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Komodo

ILMU SOSIAL DASAR - ARTIKEL KOMODO YANG BERJEMUR

Komodo yang Berjemur

Komodo tak memiliki indera pendengaran, meski memiliki lubang telinga, Biawak ini mampu melihat hingga sejauh 300 m, namun karena retinanya hanya memiliki sel kerucut, hewan ini agaknya tak begitu baik melihat di kegelapan malam. Komodo mampu membedakan warna namun tidak seberapa mampu membedakan obyek yang tak bergerak. Komodo menggunakan lidahnya untuk mendeteksi rasa dan mencium stimuli, seperti reptil lainnya, dengan indera vomeronasal memanfaatkan organ Jacobson, suatu kemampuan yang dapat membantu navigasi pada saat gelap. Dengan bantuan angin dan kebiasaannya menelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri ketika berjalan, komodo dapat mendeteksi keberadaan daging bangkai sejauh 4—9.5 kilometer. Lubang hidung komodo bukan merupakan alat penciuman yang baik karena mereka tidak memiliki sekat rongga badan. Hewan ini tidak memiliki indra perasa di lidahnya, hanya ada sedikit ujung-ujung saraf perasa di bagian belakang tenggorokan. Sisik-sisik komodo, beberapa di antaranya diperkuat dengan tulang, memiliki sensor yang terhubung dengan saraf yang memfasilitasi rangsang sentuhan. Sisik-sisik di sekitar telinga, bibir, dagu dan tapak kaki memiliki tiga sensor rangsangan atau lebih.
Komodo pernah dianggap tuli ketika penelitian mendapatkan bahwa bisikan, suara yang meningkat dan teriakan ternyata tidak mengakibatkan agitasi (gangguan) pada komodo liar. Hal ini terbantah kemudian ketika karyawan Kebun Binatang London ZSL, Joan Proctor melatih biawak untuk keluar makan dengan suaranya, bahkan juga ketika ia tidak terlihat oleh si biawak.

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_Komodo

ILMU SOSIAL DASAR - ARTIKEL KAKI dan EKOR KOMODO

Kaki dan Ekor Komodo

Komodo secara alami hanya ditemui di Indonesia, di pulau Komodo, Flores dan Rinca dan beberapa pulau lainnya di Nusa Tenggara. Hidup di padang rumput kering terbuka, sabana dan hutan tropis pada ketinggian rendah, biawak ini menyukai tempat panas dan kering ini. Mereka aktif pada siang hari, walaupun terkadang aktif juga pada malam hari. Komodo adalah binatang yang penyendiri, berkumpul bersama hanya pada saat makan dan berkembang biak. Reptil besar ini dapat berlari cepat hingga 20 kilometer per jam pada jarak yang pendek; berenang dengan sangat baik dan mampu menyelam sedalam 4.5 meter; serta pandai memanjat pohon menggunakan cakar mereka yang kuat. Untuk menangkap mangsa yang berada di luar jangkauannya, komodo dapat berdiri dengan kaki belakangnya dan menggunakan ekornya sebagai penunjang. Dengan bertambahnya umur, komodo lebih menggunakan cakarnya sebagai senjata, karena ukuran tubuhnya yang besar menyulitkannya memanjat pohon.
Untuk tempat berlindung, komodo menggali lubang selebar 1–3 meter dengan tungkai depan dan cakarnya yang kuat. Karena besar tubuhnya dan kebiasaan tidur di dalam lubang, komodo dapat menjaga panas tubuhnya selama malam hari dan mengurangi waktu berjemur pada pagi selanjutnya. Komodo umumnya berburu pada siang hingga sore hari, tetapi tetap berteduh selama bagian hari yang terpanas. Tempat-tempat sembunyi komodo ini biasanya berada di daerah gumuk atau perbukitan dengan semilir angin laut, terbuka dari vegetasi, dan di sana-sini berserak kotoran hewan penghuninya. Tempat ini umumnya juga merupakan lokasi yang strategis untuk menyergap rusa.

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_Komodo

ILMU SOSIAL DASAR - ARTIKEL KULIT KOMODO

Kulit Komodo

Di alam bebas, komodo dewasa biasanya memiliki massa sekitar 70 kilogram, namun komodo yang dipelihara di penangkaran sering memiliki bobot tubuh yang lebih besar. Spesimen liar terbesar yang pernah ada memiliki panjang sebesar 3.13 meter dan berat sekitar 166 kilogram, termasuk berat makanan yang belum dicerna di dalam perutnya. Meski komodo tercatat sebagai kadal terbesar yang masih hidup, namun bukan yang terpanjang.
Reputasi ini dipegang oleh biawak Papua (Varanus salvadorii). Komodo memiliki ekor yang sama panjang dengan tubuhnya, dan sekitar 60 buah gigi yang bergerigi tajam sepanjang sekitar 2.5 cm, yang kerap diganti. Air liur komodo sering kali bercampur sedikit darah karena giginya hampir seluruhnya dilapisi jaringan gingiva dan jaringan ini tercabik selama makan.
Kondisi ini menciptakan lingkungan pertumbuhan yang ideal untukbakteri mematikan yang hidup di mulut mereka. Komodo memiliki lidah yang panjang, berwarna kuning dan bercabang. Komodo jantan lebih besar daripada komodo betina, dengan warna kulit dari abu-abu gelap sampai merah batu bata, sementara komodo betina lebih berwarna hijau buah zaitun, dan memiliki potongan kecil kuning pada tenggorokannya. Komodo muda lebih berwarna, dengan warna kuning, hijau dan putih pada latar belakang hitam.

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_Komodo

ILMU SOSIAL DASAR - ARTIKEL MENYANTAP JANGKRIK dan BELALANG

Menyantap Jangkrik dan Belalang

Kelima anak komodo keturunan Flora ini lahir dalam keadaan sehat dan hanya makan jangkrik dan belalang sebagai makanan dietnya. Ini sesuai dengan kehidupan asli komodo di alam liar.
Berdasarkan pengetahuan ilmiah, saat tumbuh dewasa, bayi-bayi komodo bisa mencapai ukuran panjang 10 kaki (3 meter) dan memiliki berat sekitar 300 pon (135 kilogram). Jika mencapai ukuran luar biasa ini, mereka akan sanggup menyantap bulat-bulat seekor babi atau rusa.
Nah, selera makan yang buas pada reptil ini menjelaskan mengapa Flora tidak dibiarkan berada dekat dengan anak-anaknya. “Tidak ada insting keibuan pada diri komodo. Jadi, sangat alami untuk tetap menjaga anak-anaknya menjauh dari induknya. Induknya akan mencoba memakan apa saja yang mendekat di depan hidungnya,” jelas Buley.
Menurut data, sekitar 70 spesies reptil termasuk ular dan kadal dikenal mampu bereproduksi secara aseksual (tanpa berhubungan kelamin) dalam sebuah proses yang dikenal secara ilmiah sebagai partenogenesis. Namun, konsepsi keperawanan (virginitas) Flora dan naga komodo lainnya pada April lalu di kebun binatang London merupakan yang pertama kali didokumentasikan.
Dua konsepsi virginitas ini diumumkan pada September, yang tertuang dalam makalah ilmiah dalam jurnal Nature.

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_Komodo

ILMU SOSIAL DASAR - ARTIKEL KELAHIRAN KOMODO dari INDUK PERAWAN

Kelahiran Komodo dari Induk Perawan

Persis 18 hari lalu, penantian para ahli zoologi di kebun binatang Chester Zoo, Manchester, Inggris, berakhir. Sebuah fenomena alam yang mengejutkan dunia ilmu pengetahuan tentang satwa. Seekor komodo betina yang masih perawan, berhasil bertelur dan menetaskan lima di antaranya.
Berdasarkan berita yang dilansir Associated Press, Flora-begitu nama sang komodo betina itu-berhasil melahirkan lima bayi komodo tanpa peran serta pejantan penghuni Pulau Komodo pada proses pembuahan.
“Flora sangat mengagumkan, kami senang sekali mengetahui dia adalah ibu sekaligus ayah bayi-bayinya,” kata Kevin Buley, kurator kebun binatang untuk jenis vertebrata dan invertebrata.
Pada pertengahan Januari 2007, telur-telurnya mulai pecah setelah masa mengandung delapan bulan yang terjadi pada puncaknya 23 Januari 2007, dengan kelahiran komodo yang kelima. Sementara dua telur lainnya masih dieraminya.
“Penerapan program pengembangbiakan konservasi ini sangat luar biasa, sebab ini membuka jalan baru, di mana hewan-hewan dapat berpotensi menjadi koloni di sebuah pulau,” kata Buley.
“Betinanya mampu berenang menyeberangi sebuah pulau yang baru, lalu mengerami telur-telurnya, dan lantas mengencani bayi-bayi lelakinya dan secara seksual menghasilkan sebuah generasi normal yang baru,” tambahnya.
Tes DNA memberi bukti akurat bahwa Flora benar-benar berhasil melahirkan anaknya tanpa bantuan pejantan.
Disebutkannya lagi, ukuran bayi-bayi naga ini antara 16 inci (40 cm) hingga mencapai 18 inci (45 cm) dan beratnya antara 3½ - 4½ ons (100-125 gram).

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Komodo

ILMU SOSIAL DASAR - ARTIKEL FOSIL

Fosil

Sementara itu pada pertengahan abad 20, di Australia ditemukan fosil makhluk purba yang setelah diteliti sangat mirip dengan komodo. Berdasarkan uji karbon, fosil itu diyakini berasal dari masa 60-30 juta tahun lalu. Ini berarti komodo pernah menghuni daratan Australia di masa prasejarah.
Namun peneliti masih dibingungkan dengan hubungan Pulau Komodo dengan fosil komodo dari Australia. Walau sejarah geologi bumi menunjukkan bahwa dulunya Australia dan beberapa kepulauan Indonesia adalah satu lempeng, namun Pulau Komodo diperkirakan terbentuk sekitar 1 juta tahun silam.
Sementara berdasarkan penelitian, komodo prasejarah sudah punah setidaknya 30 juta tahun lalu, sebelum Pulau Komodo terbentuk. Lantas mengapa komodo hanya bisa ditemukan di Pulau Komodo dan sekitarnya? Sejak kapan komodo menghuni Pulau Komodo? Sementara tidak pernah ditemukan jejak belulang komodo di tempat lain (kecuali Australia). Ini adalah satu misteri yang menuntut penelitian lebih lanjut.

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Komodo

ILMU SOSIAL DASAR - ARTIKEL HEWAN PRASEJARAH YANG BERTAHAN

Hewan Prasejarah yang Bertahan

Usai Perang Dunia I, sebuah ekspedisi ilmiah dirancang untuk melakukan penelitian komodo. Pada 1926, ekspedisi yang dipimpin W Douglas Burden dari American Museum of Natural History dengan perangkat penelitian termodern, melakukan penelitian selama berbulan-bulan.
Ekspedisi yang melibatkan puluhan orang itu menangkap 27 ekor komodo. Mereka melakukan bedah anatomi dan identifikasi spesies. Dari sinilah laporan ilmiah pertama yang lengkap tentang komodo dibuat.
Dideskripsikan bahwa komodo memiliki kepala yang besar dan kuat, memiliki sepasang mata yang bersinar, kulitnya keras, tebal dan liat. Memiliki kelambir kulit berkerut di bawah lehernya.
Bentuknya mirip dengan biawak, dengan empat kaki yang gemuk besar dan ekor yang juga gemuk besar panjang. Memiliki 26 gigi yang tajam, masing-masing berukuran 4 cm, memiliki lidah bercabang yang berwarna merah cerah. Jika dilihat dari kejauhan, lidah yang dijulurkan akan mirip api, karena komodo sering menjulurkan lidahnya seperti ular.
Komodo juga pemburu handal. Ia mengandalkan gigitan dan racun bakteri pada ludahnya untuk melumpuhkan mangsa. Ia akan mengikuti mangsanya yang sudah terluka selama berhari-hari, sampai akhirnya mati, barulah ia menyantapnya. Sebagai karnivora dan scavenger (pemakan bangkai), komodo memang hanya ditemui di Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, Gili Motang, Owadi dan Samiin. Komodo juga diketahui sebagai hewan yang jago berenang. Dengan cara itulah ia melakukan penjelajahan di pulau-pulau sekitar Flores.

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Komodo

ILMU SOSIAL DASAR - ARTIKEL KOMODO

Komodo

Komodo sering disebut sebagai "naga komodo", karena hewan ini memang sejenis kadal yang paling besar di dunia ini. Sebenarnya komodo sendiri jauh dari citra naga. Walaupun seekor komodo (Varanus komodoensis) memang memiliki tubuh yang besar (komodo dewasa dapat memiliki tinggi sekitar 3 meter dengan berat kurang lebih 70 kilogram), komodo itu sendiri tidaklah sebuas anggapan kebanyakan orang. Misalnya saja, seekor komodo tidaklah memburu mangsanya dengan aktif atau menunjukkangejala kejam saat membunuh korbannya. Geligi dan mulut seekor komodo merupakan mimpi buruk semua dokter gigi. Dipenuhi kuman dan bakteri yang mematikan, geligi dan mulut seekor komodo memiliki peran yang vital dalam berburu mangsa.
Komodo biasanya memakan hewan yang usianya relatif muda atau hewan yang terluka, karena lebih mudah diburu. Akan tetapi komodo yang bertubuh besar kadang menyerang hewan ternak yang berukuran besar, pula. Seekor komodo cukup menggigit korbannya satu kali saja. Kemudian ia akan mengikuti mangsanya selama berhari-hari apabila perlu. Kuman dan bakteri akan mematikan mangsanya cepat atau lambat. Saat hewan malang ini mati, tiba pulalah saat bagi sang komodo untuk berpesta.
Terletak di antara Pulau Sumbawa dan Flores, Taman Nasional Komodo dibangun sebagai tempat konservasi bagi para komodo. Pada tahun 1986, 6 tahun setelah dibentuknya taman ini, UNESCO menjadikan Taman Nasional Komodo menjadi World Heritage Site sekaligus Man and Biosphere Reserve.Taman ini terdiri dari tiga pulau utama: Pulau Komodo, Rinca, dan Padar. Taman ini juga merupakan rumah bagi setidaknya 1.000 spesies ikan, ratusan spesies karang, koral, dan 70 jenis tanaman sponge. Ikan hiu, ikan pari, ikan paus, lumba-lumba, penyu laut, dan ikan duyung juga dapat ditemukan di sini.

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Komodo

ILMU SOSIAL DASAR – ARTIKEL REKOMENDASI BATIK

Rekomendasi Batik

Walaupun keberadaan batik beberapa waktu lalu sempat diklaim negara tetangga. Batik menurut beberapa literatur sudah ada di bumi pertiwi ini sejak zaman Majapahit berkembang hingga saat ini. Batik kini sudah alami berbagai perubahan cara membuat.Bila dahulu pembuatannya dilakukan secara tradisional, kini cara-cara modern sudah dilakukan untuk memenuhi tuntutan pasar yang cenderung cepat dan massal.Pembenahan terus dilakukan oleh para pelaku bisnis terkait juga pemerintah untuk memproteksi agar warisan budaya ini tetap menjadi trade mark tanah leluhur. Salah satunya dengan mengusulkan ke United Nation Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) agar batik diakui sebagai kekayaan intelektual warisan budaya asli Indonesia.Dirjen Industri Kecil dan Menengah,
Departemen Perindustrian Fauzi Aziz beberapa waktu lalu sempat mengatakan proses tersebut sudah berjalan pada tahap akhir, tinggal diputuskan di sidang komite September 2009 atau Oktober 2009 di Dubai, Uni Emirat Arab.Sudah dua pertiga anggota UNESCO memberikan rekomendasi, menyetujui batik untuk diakui sebagai warisan budaya asli Indonesia. Diantaranya Nigeria, Korea Selatan, Uni Emirat Arab yang sudah.Bahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia telah lakukan kerjasama dengan Departemen Perindustrian serta Yayasan Batik Indonesia dan para pengusaha maupun seniman batik meluncurkan tanda batik atau batik merk “Batik Indonesia”.Ini dimaksudkan untuk melestarikan batik Indonesia dan melindunginya secara hukum dari pemanfaatan oleh pihak lain di dalam maupun luar negeri, memperkenalkan identitas batik Indonesia ke pasar dunia.

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Batik

ILMU SOSIAL DASAR – ARTIKEL HASIL KERAJINAN BATIK

Hasil Kerajinan Batik

Hasil kajian ini akhirnya memperlihatkan bahwa pasar terhadap produk yang dihasilkan oleh usaha kerajinan batik melalui pengembangan kedua model ternyata masih sangat terbuka, baik untuk memenuhi permintaan yang datang dari pasar lokal, maupun permintaan yang datang dari pasar ekspor.Sedangkan kajian terhadap aspek teknologi dan produksinya menunjukkan bahwa bilamana kedua model dikembangkan maka secara teknis bahan baku dan bahan- bahan pembantu serta sarana dan prasarana yang diperlukan cukup tersedia di lokasi pengembangan, teknis produksinya relatif telah dikuasai oleh kebanyakan masyarakat pembatikan didaerah kajian.
Pelaksanaanya juga tidak memerlukan bantuan tenaga ahli yang harus didatangkan dari luar daerahSekalipun secara pemasaran, teknologi/produksi dan segi keuangan kedua model ini layak dikembangkan, diwaktu yang akan datang ada kemungkinan sektor pembatikan akan mengalami kendala. Kendala ini berkaitan upaya pemecahan masalah limbah pembilasan produk batik yang belum diatasi. Bilamana masalah limbah pembatikan ini tidak segera dicarikan pemecahannya maka ada kemungkinan produk batik ekspor akan menghadapi hambatan disebabkan karena masalah lingkungan.

Diperoleh dari http://www.batikmarkets.com/batik.php

ILMU SOSIAL DASAR – ARTIKEL PELUANG DAN TANTANGAN BATIK

Peluang dan Tantangan Batik

Peluang Batik
1. Kebudayaan batik sudah menjadi suatu kebutuhan untuk sebagian atau bahkan hampir menyeluruh pemakaian busana batik ini mendominasi di negara kita, seperti halnya perusahaan – perusahaan BUMN dan tidak menutup kemungkinan perusahan swasta yang mengkhususkan memakai busana batik untuk hari-hari tertentu.
2. Menjadi peluang usaha bagi para pengusahawan yang mempasok produksi batiknya sampai ke Negara-negara luar
3. Pemakaian busana batik ini bisa juga digunakan untuk banyak acara, seperti apabila kita diundang oleh kerabat dan relasi kita, paling tidak yang ada di benak kita adalah busana berkerah rapi dengan bawahan gelap atau busana batik

Tantangan Batik
1. Ikutnya Negara luar dalam memproduksi kebudayaan batik yang menjadi masalah bagi pengusaha dari indonesia
2. Perkembangan batik di Indonesia sebagai warisan budaya yang memiliki nilai ekonomi untuk membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3. Persoalan lain yang menjadi tantangan perkembangan batik ke depan adalah masih minimnya akses informasi dan akses pasar. Ia juga mengkritisi sebagian besar perajin batik yang masih menggunakan zat warna kimia dan penanganan limbahnya belum dilakukan dengan benar sehingga mencemari lingkungan. Belum lagi, lanjut dia, ketersediaan kain sutera sebagai bahan baku batik masih terbatas.

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Batik

ILMU SOSIAL DASAR – ARTIKEL KEKUATAN DAN KELEMAHAN BATIK

Kekuatan dan Kelemahan Batik

Kekuatan Batik
1. Kekuatan apa yg dimiliki bangsa kita, kok yo’o hak milik indonesia yang berharga satu persatu di klaim milik Malaysia??? banyak kasus, seperti malaysia akui “Reog, lagu RAsa sayange, batik…dsb” walau akhirnya dapat kita ambil lagi hak tersebut dengan pengakuan Malaysia yg menyesal dan mengakui kalau yang di curi tersebut adalah milik Indonesia Asli termasuk kebudaydengan
2. Dengan kekuatan modal tekun, keuletan, serta bantuan dari pemerintah, industrinya tersebut mampu bertahankan batik sampai ke generasi berikutnya
3. Menjadi daya tarik para turis atau Negara-negara maju untuk melihat

Kelemaahan Batik
1. Generasi muda yang di jaman modern ini tidak mau melestarikan kebudayaan batik kembali
2. Kebudayaan batik melemah karna sulitnya ekonomi (krismon) untuk menjadi modal utama mereka pembuatan batik
3. Kurangnya dari Negara Indonesia untuk memproduksi kebudayaan batik sampai ke luar negeri

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Batik

ILMU SOSIAL DASAR – ARTIKEL MANGGIS MEMPERLANCAR BISNIS

Manggis Memperlancar Bisnis

Salah satu pewarna batik alami yang bisa dipakai adalah dengan menggunakan bahan kulit manggis. Pembuatan penggunaan pewarna batik alami dari kulit manggis ini tentunya penting diketahui khalayak umum, khususnya perajin batik. Hal ini dikarenakan proses pembuatannya sederhana, juga bahan bakunya mudah didapatkan.
Garcinia mangostana (nama Latin manggis) yang banyak ditemukan di negeri kita ternyata mengandung flavan-3, 4-diols, yang tergolong senyawa tanin, dan dapat digunakan sebagai pewarna alami pada kain. Tanin adalah salah satu zat warna yang terdapat dalam berbagai tumbuhan dan yang paling baik adalah dalam manggis.
Ketika bereaksi dengan logam, tanin membentuk zat warna mordan. Untuk mendapatkan warna kuning hingga coklat, yang sering digunakan pada batik tradisional, tentunya dapat menggunakan kulit manggis yang kaya akan tanin tersebut. Hal yang perlu dilakukan dalam proses pembuatannya cukup sederhana. Pertama, manggis dipisahkan dari kulitnya, kemudian kulit dikeringkan. Setelah kering, kemudian dihaluskan supaya dalam ekstraksi bisa mendapatkan hasil yang sempurna.
Proses kedua adalah melarutkan kulit manggis yang telah dihaluskan kedalam petroleum eter. Bahan-bahan dari tanaman biasanya mengandung lemak atau lilin yang sangat nonpolar. Petroleum eter termasuk senyawa nonpolar sehingga nantinya sering menyebabkan emulsi. Karena itulah, senyawa-senyawa ini perlu dipisahkan dari bahan tanaman dengan cara perkolasi atau solletsasi bahan tanaman dengan petroleum eter.
Proses yang ketiga setelah lemak dipisahkan adalah melarutkan ekstrak manggis dengan eta-nol 95 persen. Penggunaan etanol ini dikarenakan etanol merupakan pelarut organik yang bisa digunakan dalam mengekstraksi senyawa alkaloid dari berbagai tumbuhan. Dan tenang saja, etanol ini lebih ramah lingkungan dibanding dengan metanol sehingga aman digunakan meskipun termasuk bahan kimia.
Proses selanjutnya adalah larutan basa berair diekstrak dengan kloroform. Proses ini dimaksudkan untuk memisahkan tanin dengan senyawa-senyawa lain sehingga nantinya didapatkan senyawa tanin yang kemudian diuapkan untuk menghasilkan kristal berwarna coklat. Nah, kristal inilah yang nantinya digunakan sebagi pewarna batik melalui pencelupan warna.
Selain kulit manggis, sesungguhnya masih banyak lagi pewarna lain yang bisa digunakan, seperti kunyit, kulit rambutan, kulit- kulit pohon, dan lain-lain yang sifatnya selama ini terbuang. Hal ini tentunya selain meminimalkan limbah alam, juga secara otomatis meningkatkan nilai guna produk-produk alam. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.
Selain memanfaatkan limbah manggis, kita juga sekalian bisa ikut andil melestarikan lingkungan di tengah “kerusakan global” saat ini. Tentu ini hanya salah satu jalan untuk keluar dari permasalahan global kelesuan industri batik. Namun, paling tidak hal ini bisa menjadi stimulus bagi stakeholder lainnya untuk berkiprah mencari solusi lainnya dalam rangka mengangkat derajat perajin batik dari keterpurukan.

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Batik

ILMU SOSIAL DASAR – ARTIKEL PERMASALAN BATIK

Permasalahan Batik

Dunia batik kita diwarnai dengan berbagai gejolak, antara lain yang berkaitan dengan HKI maupun yang berhubungan dengan lingkup perbatikan sendiri, seperti tekstil motif batik (printing). Tidak adanya kejelasan penanganan masalah HKI, menimbulkan interprestasi yang beragam dikalangan masyarakat dan pemerintah (daerah). Kreatifitas, khususnya didalam bahan, desain corak dan motif, terpengaruh juga dengan dinamika pasar global. Dengan pekembangan teknologi, bentuk pasar batikpun mulai berubah, selain pasar fisik muncul juga pasar on-line. Sedangkan disisi produksi selain masalah produktifitas dan tenaga kerja, berkembang penggabungan atau mungkin persenyawaan (chemistry) antara tenun, printing dan pembatikan. Masa depan batik akan sangat ditentukan dengan pendekatan branding dan pengamanan supply chain, kalau ingin bertahan didunia global. Kota batik di Pekalongan, bukan Jogja eh bukan Solo…. (SBY, Slank). Bahkan, grup musik Slank pun menguatkan citra Pekalongan sebagai kota batik. Namun, melihat pemberitaan mengenai industri batik di sana yang mengalami kelesuan (Kompas, 27/3) bisa jadi lagu tersebut akan tak relevan lagi jika kondisi seperti saat ini dibiarkan. Kelesuan industri batik yang berbuntut pada terhentinya proses produksi untuk sementara waktu jelas merugikan banyak pihak.
Tak hanya penikmat batik, pengusaha dan terlebih para pekerja perajin batik yang jumlahnya ratusan dari 14 kelurahan yang ada di sana pastinya juga mengalami kerugian, terancam dan terpukul sisi perekonomiannya. Kehidupan dari membatik yang mereka andalkan sebagai satu-satunya penopang hidup terancam hilang dan hal tersebut tentunya patut menjadi perhatian kita bersama untuk dicarikan solusinya.
Untuk mengatasi permasalahan, tentu kita harus menguraikan satu per satu benang kusut akar permasalahan yang ada. Salah satu hal yang bisa diatasi dan hal tersebut bisa dilakukan secara mandiri oleh para perajin batik adalah dengan menekan beban produksi yang sejauh ini kian merangkak naik. Salah satu kebutuhan bahan baku yang naik tersebut adalah pewarna batik yang harganya dari Rp 26.000 menjadi Rp 48.000, atau hampir dua kali lipatnya .
Permasalahan ini bisa diuraikan, meski tidak secara komprehensif dapat menyelesaikan semua permasalahan, namun paling tidak memperingan beban produksi. Solusi yang bisa ditempuh adalah mengganti bahan baku pewarna batik dengan pewarna batik alami.
Selama ini, sebagian perajin batik masih menggunakan pewarna sintetis impor. Padahal, selain harganya cukup mahal, penggunaannya juga mengancam kehidupan manusia karena bersifat karsinogenik yang cukup merusak lingkungan. Belum lagi pembuangan limbahnya yang tentu saja sangat berbahaya. Padahal, sebagian besar industri batik rumahan di Pekalongan membuang limbahnya ke sungai tanpa ada pengolahan terlebih dahulu.
Imbasnya, air sungai menjadi tercemar dan tentu saja tidak dapat dimanfaatkan kembali. Lebih dari itu, air sungai yang telah tercemar jika nantinya meresap ke sumur sebagai sumber utama mata air untuk kehidupan sehari-hari, jika dikonsumsi terus-menerus, tentu dalam tempo lama akan berakibat fatal.
Mengenai penggunaan pewarna buatan ini, bahkan Pemerintah Jerman dan Belanda telah melarangnya. Karena, penggunaan pewarna yang terbuat dari bahan kimia, naphtol, maupun garam diazonium ternyata bisa menyebabkan kanker kulit. Oleh karena itulah, mengapa pewarna alami lebih dianjurkan penggunaannya, entah dalam makanan, pakaian, dan lain sebagainya, karena selain ramah lingkungan juga tidak menimbulkan efek samping.
Nah, penggunaan pewarna alami pada batik ternyata bisa menjadikan warna batik lebih sejuk untuk dipandang karena warna yang ditimbulkan juga tidak begitu mencolok pada mata kita. Untuk itu, tak aneh jika saat ini wisatawan, utamanya mancanegara, lebih meminati batik dengan pewarna alami dibanding batik dengan pewarna sintetis.

Diperoleh dari http://www.batikmarkets.com/batik.php

ILMU SOSIAL DASAR – ARTIKEL BATIK MASALAH DAN MASA DEPAN

Batik Masalah dan Masa Depan

Dengan perkembangan perekonomian sekarang ini, maka masalah yang paling menonjol adalah masalah pendanaan. Kenaikan harga BBM dan kebutuhan pokok akan mendongkrak harga barang-barang lainnya. Pengrajin batik sudah tentu tidak termasuk mereka yang akan menerima BLT Plus. Dengan meningkatnya pengeluaran untuk kebutuhan pokok, tidak dapat dipungkiri lagi akan mengakibatkan menurunnya ketersediaan dana untuk modal usaha. Pemerintah baru saja meluncurkan program KUR Kredit Usaha Mikro, yang ditujukan untuk pengusaha mikro dengan pagu pinjaman sebesar Rp 5 juta, sebagai perluasan dari KUR sebelumnya dengan pagu kredit maksimum Rp 500 juta. Program KUR yang pertama dikaitkan dengan meningkatnya harga kedelai di pasar lokal, dan penyaluran kreditnya akan difokuskan pada beberapa sektor usaha, yakni pertanian, kelautan, koperasi, kehutanan, perindustrian, dan perdagangan. KUR merupakan kredit KUKM yang dijamin oleh pemerintah sebesar 70% dan oleh perbankan 30 %, dengan bunga maksimum 16% per tahun, dan tidak diperlukan agunan, karena hanya dilihat dari kelayakan usahanya saja.
Stagnasi dalam pengadaan permesinan dalam industri TPT sejak tahun 1990an, mengakibatkan kwalitas dan produktivitas industri TPT kita menjadi kalah bersaing di pasar global, maupun pasar dalam negeri. Pemerintah sudah meluncurkan program baru yang disebut Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan Industri TPT. Ada dua Skim yang ditawarkan. Skim I, bagi mereka yang telah membeli mesin-mesin baru dengan dana perbankan, bisa segera mengajukan kepada Pemerintah untuk mengikuti program ini, dan mendapatkan penggantian (reimbursement) dari pemerintah sebesar 10% dengan plafon maksimum Rp 5 milyar. Kalau mesin baru tersebut hasil produksi dalam negeri, maka tingkat penggantiannya menjadi 15%. Skim II, adalah pinjaman dengan suku bunga rendah yaitu 7%/tahun, dengan masa pinjaman maksimum 5 tahun. Pola ini lebih menguntungkan bagi pengusaha, karena porsi pengusaha (self-financing) hanya 20%, 70% porsi Departemen Perindustrian, dan LPP sebesar 10%. Skim II ini dilaksanakan dengan besaran antara Rp 100 juta sampai Rp 5 milyar. Selama ini dengan program restrukturisasi mesin/peralatan, telah terjadi peningkatan kapasitas produksi 10-15%, peningkatan produktivitas 16-25%, dan effisiensi penggunaan energi 6-18%.
Industri batik, seyogyanya dapat mempelajari pemanfaatan kedua program tersebut agar bisa mengatasi kendala permodalan dan pembaruan permesinan. Sekarang dan masa mendatang Brand, Standards and Quality telah dan akan menjadi ciri utama globalisasi yang berlaku dimana saja. Dalam menghadapi persaingan global ini, mau tidak mau industri batik harus memperhatikan ketiga hal tersebut diatas. Pengamanan supply bahan atau supply chain harus menjadi perhatian, agar tidak terjadi stagnasi dalam proses produksi. Sedang dalam menghadapi pesaing utama dalam TPT, yaitu China, maka rasionalisasi biaya produksi dengan berbagai inovasi (cost innovation) perlu dilakukan. Dan akhirnya batik sebagai produk kerajinan tradisional dan budaya, menghadapi pesaing utama dan yang terbesar, ialah kita sendiri.

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Batik

ILMU SOSIAL DASAR – ARTIKEL TIPS MERAWAT BATIK

Tips Merawat Batik

Agar warna batik berbahan sutra dan serat tidak cepat pudar, awet dan tetap tampak indah. Mencuci kain batik dengan menggunakan shampo rambut. Sebelumnya, larutkan dulu shampo hingga tak ada lagi bagian yang mengental. Setelah itu baru kain batik dicelupkan.
Anda juga bisa menggunakan sabun pencuci khusus untuk kain batik yang dijual di pasaran. Pada saat mencuci batik jangan digosok. Jangan pakai deterjen. Kalau batik tidak kotor cukup dicuci dengan air hangat. Sedangkan, kalau kotor, misalnya terkena noda makanan, bisa dihilangkan dengan sabun mandi atau bila kotor sekali, seperti terkena buangan knalpot, noda bisa dihilangkan dengan kulit jeruk dengan mengusapkan sabun atau kulit jeruk pada bagian yang kotor.
Sebaiknya Anda juga tidak menjemur kain batik di bawah sinar matahari langsung (tempat teduh). Kain batik jangan dicuci dengan menggunakan mesin cuci. Tak perlu memeras kain batik sebelum menjemurnya. Namun, pada saat menjemur, bagian tepi kain agak ditarik pelan-pelan supaya serat yang terlipat kembali seperti semula.
Sebaiknya hindari penyeterikaan. Kalaupun terlalu kusut, semprotkan air di atas kain kemudian letakkan sebuah alas kain di bagian atas batik itu baru diseterika. Jadi, yang diseterika adalah kain lain yang ditaruh di atas kain batik.
Disarankan untuk menyimpan batik dalam plastik agar tidak dimakan ngengat. Jangan diberi kapur barus, karena zat padat ini terlalu keras sehingga bisa merusak batik. Sebaiknya, almari tempat menyimpan batik diberi merica yang dibungkus dengan tisu untuk mengusir ngengat. Alternatif lain menggunakan akar wangi yang sebelumnya dicelup dulu ke dalam air panas, kemudian dijemur, lalu dicelup sekali lagi ke dalam air panas dan dijemur. Setelah akar wangi kering, baru digunakan
Anda sebaiknya juga tidak menyemprotkan parfum atau minyak wangi langsung ke kain atau pakaian berbahan batik sutera berpewarna alami.
Bila Anda ingin memberi pewangi dan pelembut kain pada batik tulis, jangan disemprotkan langsung pada kainnya. Sebelumnya, tutupi dulu kain dengan koran, baru semprotkan cairan pewangi dan pelembut kain.

Diperoleh dari h ttp://id.wikipedia.org/wiki/Batik

ILMU SOSIAL DASAR - ARTIKEL INDUSTRI BATIK

Industri Batik

Kalau kita ingin membahas industri batik secara utuh, maka harus melihatnya dari mulai bahan baku sampai akhirnya kekonsumen. Pada kesempatan ini mungkin kita batasi pada masalah produksi dan pemasaran. Batik dalam pengertian yang berkembang di kita dapat dimasukkan kedalam dua katagori, yaitu kerajinan dan TPT. Tetapi kalau kita membahas TPT secara global, biasanya produk batik sudah masuk kedalamnya. TPT selalu menjadi andalan dan primadona ekspor industri kita. Data-data dari Departemen Perindustrian menunjukan bahwa pada tahun 2006 tenaga kerja pada industri TPT sebanyak 1,2 juta orang, belum termasuk industri TPT skala kecil dan rumah tangga, dengan nilai ekspor US$ 9.45 milyar dan meningkat menjadi US$ 10,03 milyar pada tahun 2007. Salah satu kendala dalam industri TPT, ialah usia permesinan yang sudah tua, rata-rata diatas 20 tahun. Dengan Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan Industri TPT, diperkirakan pada tahun 2009 ekspor TPT bisa mencapai US$ 11,80 milyar dengan surplus sekitar US$ 5 milyar, dan penyerapan tenaga kerja langsung sebanyak 1,62 juta atau keseluruhannya 3 juta orang, sudah termasuk tenaga kerja yang tidak langsung. Industri batik pada tahun 2006 berjumlah 48.287 unit usaha tersebar di 17 propinsi, dan menyerap tenaga kerja sebanyak 792.300 orang. Sedangkan nilai produksi mencapai Rp. 2,90 triliun dan nilai ekspor US$ 110 juta. Sedang beberapa data menunjukan bahwa Jawa Tengah memberikan kontribusi ekspor sekitar 30-35% dari ekspor nasional. Industri batik saat ini merupakan industri kecil dan menengah, terkadang dikombinasi dengan industri rumah tangga. Tenaga kerja langsung yang terlibat proses pembatikan itulah yang sering disebut dengan pengrajin. Produktivitas produksi batik ini terutama batik tulis sangat rendah, kadang-kadang untuk menyelesaikan satu lembar kain batik halus memerlukan waktu 4-6 bulan. Tetapi untuk menyelesaikan batik tulis kasar dengan motif sederhana, diperlukan waktu hanya satu minggu.
Dengan adanya persaingan dari proses sablon dan printing, maka jumlah pengrajin batik ini semakin berkurang, dan yang berkembang adalah para peng-disain batik halus disisi high-end product. Kombinasi tenun halus bermotif dengan batik tulis, merupakan inovasi yang memukau. Pasar batik yang semakin melebar, serta dinamika selera masyarakat maka, perubahan dan perkembangan motif harus dilakukan secara cepat dan dalam waktu yang singkat. Siklus disain akan semakin pendek, dan pasar harus segera dibanjiri untuk mendapatkan pengembalian investasi. Perusahaan-perusahaan besar, juga dalam TPT, akan berorientasi kepada budaya kontemporer barat, yang sangat, ialah pandangan ingin yang baru, lebih besar atau lebih bagus. Oleh karenanya perusahaan akan menerapkan strategi planned obsolescence atau menjadi ketinggalan zaman atau tidak up to date, kedalam poduknya. Strategi new atau improved dilakukan. Hal inilah yang akan mendorong proses sablon dan printing motif batik terus berkembang dengan pesat. Pertanyaannya adalah apakah sablon dan printing ini dapat disebut sebagi batik? Disisi lain perkembangan dan pemanfaatan teknologi komputer untuk mendisain motif baru yang sudah mulai diterapkan, pada saatnya akan diikuti oleh proses penggambaran secara langsung kedalam kain, dengan memanfaatkan printer besar atau plotter. Ditambah lagi dengan sudah mulai dimanfaatkannya canting listrik (apalagi kalau minyak tanah semakin langka atau hilang), perkembangan berikutnya yang dapat dibayangkan adalah pemakaian plotter yang langsung memakai malam dan dilakukan sekaligus dengan beberapa canting secara bersamaan. Hal ini dapat terjadi kalau yang menjadi acuan hanya produktivitas. Dan ini sangat mungkin terjadi! Tetapi apakah dapat dikatagorikan sebagai batik? Jadi pilihannya adalah, bagaimana menempatkan batik tulis khususnya sebagai branded produk, atau sebagai produk seni dari segala aspeknya, seperti perlindungan HKI, perlindungan hak budaya, perdagangan dan tidak diberlakukan sebagai barang biasa.
Pengalaman yang pahit Bom Bali I dan terbakarnya Pasar Tanah Abang, yang sering disebut dengan jalur sutera, mengharuskan adanya terobosan perubahan sistem perdagangan. Sistim konsinyasi yang dilakukan oleh toko-toko besar atau pusat perbelanjaan, sangat merugikan para pengrajin. Demikian juga halnya dengan tengkulak atau pengepul yang baru membayar setelah barangnya terjual. Beragam pameran yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta di berbagai kota besar, memberikan dampak positif terhadap para pengrajin, selain ongkosnya masih terjangkau, dan yang paling utama ialah bisa mendapatkan uang tunai dari penjualan batiknya. Selain itu berbagai cara penjualan on-line melalui internet telah berkembang, tetapi keefektifan serta hasilnya belum dapat saya ketahui pada saat ini.

Diperoleh dari http://www.batikmarkets.com/batik.php

ILMU SOSIAL DASAR – ARTIKEL BATIK BARANG atau PRODUK SENI

Batik Barang atau Produk Seni

Sewaktu batik masih didominasi oleh batik tulis, batik menempati kedudukan yang penting didalam masyarakat. Motif batik bukan hanya sekedar hasil karya seorang seniman batik, melainkan merupakan karya yang mempunyai nilai-nilai filosofis yang sangat mendalam. Batik waktu itu tidak terlepas dari kehidupan feodal dengan berbagai simbol-simbol dalam kehidupan. Batikpun menjadi hasil karya seni budaya. Kemudian batik meluas dan memasuki kehidupan masyarakat luas, sehingga bagi generasi berikutnya menjadi bagian dari warisan tradisional dan merupakan keharusan memiliki atau memakainya. Meluasnya pemakai atau konsumen batik mendorong pengusaha untuk dapat menyediakan batik dengan berbagai tingkat kwalitas dan harga. Perkembangan jenis batik ini dipengaruhi juga oleh perkembangan jenis bahan yang tersedia di pasar serta teknologi. Apakah semua jenis dan karya batik dapat disebut sebagai karya seni? Siapa penciptanya? Desainer atau pembatik? Mari kita bandingkan dengan seni lukis. Kita mengenal hasil karya para pelukis kenamaan di Indonesia maupun luar negeri. Sebut saja Raden Saleh, Basuki Abdullah, Affandi, Sudjojono, Joko Pekik, Srihadi, Popo Iskandar, Jehan, Huang Fong, dll. Mereka dikenal luas dan lukisannya menjadi koleksi museum, perusahaan maupun perorangan. Lukisan mereka sudah menjadi aset yang mempunyai nilai jual sangat tinggi. Tatapi banyak juga pelukis-pelukis yang dikenal oleh lingkungan tertentu, dengan nilai yang juga cukup tinggi. Untuk sebuah lukisan mereka hanya melukis sekali. Ada juga pelukis yang membuat lukisan terutama diperuntukan bagi dekorasi rumah, hotel, rumah makan, dan tempat umum lainnya. Kadang-kadang mereka membuat beberapa lukisan yang sama atau serupa. Kalau dilihat dari segi material, selain kanvas yang bertambah baik mutunya, cat minyakpun mempunyai spektrum kualitas dan harga yang lebar. Dengan perkembangan teknologi muncul cat acrylic yang lebih mudah prosesnya dan mempunyai warna yang lebih cerah. Kemudian kita kenal juga lukisan dengan mempergunakan cat air. Malah secara ekstrim juga dipergunakan material lain seperti bulu ayam, pelepah pisang, dan sederetan material lainnya. Lukisan-lukisan yang terkenal dari pelukis ternama, sering juga dibuat reproduksi yang jumlahnya ratusan mungkin ribuan (tentu dengan seijin pemegang hak ciptanya). Kita mengenal juga produk litografi yang dicetak dalam jumlah terbatas, dan selalu diketahui oleh pembelinya. Keberadaan komputer juga membawa dunia seni lukis kedalam era baru digital graphic painting Ini yang terjadi dalam dunia seni lukis dan apakah dalam batik sebagai produk seni kita bisa memilah-milah serupa ini? Kebanyakan batik diperdagangkan seperti barang biasa, mungkin sebagai tekstil biasa. Kita tidak pernah mengetahui sebuah motif (corak/desain) tertentu telah dibuat dalam berapa helai batik. Para penggemar dan pencinta batik mungkin dapat mengidentifikasikan sebuah batik dengan desainernya, atau dengan asal daerah batik tersebut. Dengan perkembangan material dan teknologi, perkembangan batikpun menjadi sangat beragam, seperti batik tulis halus dan kasar, batik cap, sablon (screening) dan printing. Atau kombinasi dari proses-proses tersebut. Bahan dasarnya selain katun (mori), juga ada sutera, rayon, dan polyester yang berupa tekstil, ada juga hasil tenun ATBM dengan memasukan motif tertentu. Ada juga tenun ATBM yang berkembang sedemikian sehingga hasilnya menyerupai motif batik. Kita temui juga tenun ATBM bermotif yang ditambah hanya beberapa garis dan motif batik sebagai hasil proses pembatikan. Kita jumpai juga kombinasi antara tenun dan batik yang disebut banun. Mungkin ada yang lain lagi yang belum tersentuh oleh makalah ini. Pemanfaatan komputer untuk disain motif sudah dilakukan oleh beberapa disainer batik, termasuk oleh Menteri Ristek. Pola dan motifpun mengikuti dinamika konsumen baik nasional maupun internasional, sebagai batik dengan motif kontemporer. Apalagi pada jenis kain batik yang dipergunakan untuk keperluan rumah tangga seperti bed-cover, muncul batik bermotif logo kesebelasan nasional sepak bola Italia, Jerman, Inggris, Spanyol dan yang lain, atupun logo klub-klub terkenal. Produsen peralatan olah raga Addidas telah mengeluarkan seri sepatu, tas dan jaket dengan motif batik. Inilah keragaman yang bersumber dari batik. Tapi pertanyaannya apakah kesemua ini dinamakan batik? Apakah konsumen dapat mengenal dan membedakannya, mana yang batik dan mana yang bukan? Para ahli dan pakarlah yang harus dapat merumuskannya. Yayasan Batik Indonesia, Departemen Perindustrian, Departemen Pariwisata dan Kebudayaan(?), sedang mempersiapkan suatu cara untuk melindungi konsumen, dengan memberikan mark pada batik tulis, cap atau kombinasinya. Upaya ini tentu terbatas hanya pada prosesnya.

Diperoleh dari http://www.batikmarkets.com/batik.php

Senin, 04 Januari 2010

ILMU SOSIAL DASAR – ARTIKEL KEINDAHAN BATIK

Keindahan Batik

KEINDAHAN batik Nusantara dengan aneka warna dan motif memang sarat makna. Tak heran, batik memiliki daya pikat luar biasa untuk masyarakat Indonesia, maupun turis asing.
Di balik keindahan batik, ternyata banyak orang tak mengetahui bahwa hanya terdapat 2.500-an motif batik Nusantara yang baru terdaftar. Padahal, tentu masih banyak pola dan ragam batik tradisional dan modern lainnya yang belum terdaftar.
Menanggapi fenomena tersebut, Dewan Pembina Yayasan Batik Indonesia Doddy Soepardi dalam jumpa pers mengenai rencana pengumuman pengukuhan batik Indonesia dalam daftar representatif budaya tak benda warisan manusia mengungkapkan, motif batik semakin berkembang dengan adanya hasil karya desainer yang terus bertambah jumlahnya.
"Hingga kini terdapat 2.500-an motif batik, dan itu yang baru terdaftar. Dengan berkembangnya produk desainer, motif, atau ragam batik juga akan berkembang terus," papar Doddy saat ditemui dalam jumpa pers Rencana Pengumuman Pengukuhan Batik Indonesia Dalam Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia Oleh UNESCO yang berlangsung di Gedung Departemen Kominfo,
Untuk mengukuhkan batik Nusantara sebagai warisan budaya bangsa, maka pemerintah pun ikut mengupayakan agar batik mudah mendapatkan hak paten atau lisensi. Dengan menunjuk Departemen Kebudayaan dan Pariwisata memperjuangkan batik untuk mendapat pengakuan internasional, khususnya dari UNESCO.
"Pemerintah akan mengembangkan pengakuan, membantu untuk memperkuat promosi. Dari sentra-sentra batik kita perkenalkan sehingga di setiap daerah memacu memunculkan keunikan-keunikan dalam kreasi batik. Selain itu, pemerintah akan membantu supaya batik mudah mendapat lisensi atau hak paten," ungkap Menteri Ad-Interim Kebudayaan dan Pariwisata Mohammad Nuh.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Surya Dharma juga ikut memaparkan, pengukuhan batik mengacu pada nilai sejarah budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.
"Batik Indonesia masuk dalam representatif budaya tak benda warisan manusia UNESCO karena melihat pada nilai-nilai historis, filosofis, aspek-aspek religius yang melatarbelakangi pembuatan batik. Penilaian tidak sekedar motif batik Indonesia saja yang memang diakui dunia. Jadi bukan dipatenkan melainkan pengakuan representatif budaya tak benda warisan manusia UNESCO," tandasnya.
Cukup tingginya kepedulian pemerintah dalam memperjuangkan batik Indonesia ini tidak terlepas dari esensi kultural dan historis batik Indonesia. Nilai budaya tak benda dari batik antara lain terkait dengan ritul pembuatan, ekspresi seni, simbolisme ragam hias, dan identitas budaya daerah.
Di beberapa daerah tertentu, pembuatan batik bahkan diawali dengan ritual khusus untuk kesempurnaannya. Batik dihasilkan dengan tangan melalui proses pemberian garis dan titik-titik dengan malam panas pada kain menggunakan canting tulis atau canting cap. Pola dan ragam batik tradisional dan modern memiliki simbolisme yang mendalam, di antaranya terkait dengan ststus sosial, komunitas daerah, alam dan juga perkembangan sejarah.

Diperoleh dari http://www.antaranews.com/berita/1254491066/batik-indonesia-resmi-diakui-unesco

ILMU SOSIAL DASAR - ARTIKEL BUDAYA BATIK

Budaya Batik

Pahlawan wanita R.A. Kartini dan suaminya memakai rok batik. Batik motif parang yang dipakai Kartini adalah pola untuk para bangsawan Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keratonYogyakarta dan Surakarta.
Batik Cirebon bermotif mahluk laut Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.
Batik dipakai untuk membungkus seluruh tubuh oleh penari TariBedhoyo Ketawang di keraton jawa. Corak batik Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.
Baju Batik di Indonesia pada awalnya baju batik kerap dikenakan pada acara acara resmi untuk menggantikan jas. Tetapi dalam perkembangannya apda masa Orde Baru baju batik juga dipakai sebagai pakaian resmi siswa sekolah dan pegawai negeri (batik Korpri) yang menggunakan seragam batik pada hari Jumat. Perkembangan selanjutnya batik mulai bergeser menjadi pakaian sehari-hari terutama digunakan oleh kaum wanita. Pegawai swasta biasanya memakai batik pada hari kamis atau jumat. Baju batik di Malaysia Setiap hari Kamis, semua pegawai negeri lelaki di Malaysia diharuskan memakai baju batik Malaysia mulai 17 Januari 2008. Ketua Pengarah Jabatan Perkhidmatan Awam Tan Sri Ismail Adam telah membagikan kepada semua jabatan kerajaan. Sebelum ini peraturan memakai baju batik hanya pada hari Sabtu saja. Kemudian diubah kepada hari ke-1 dan hari ke-15 setiap bulan. Tetapi banyak yang melupakannya.

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Batik#Sejarah_teknik_batik

ILMU SOSIAL DASAR – ARTIKEL SEJARAH BATIK INDONESIA

Sejarah Batik Indonesia

Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman.
Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.
Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.

Diperoleh dari http://www.batikmarkets.com/batik.php

Sabtu, 02 Januari 2010

ILMU SOSIAL DASAR - ARTIKEL DUKUNG TERUS PULAU KOMODO

Dukung Terus Pulau Komodo

TAMAN Nasional Komodo - Flores, Nusa Tenggara Timur kini menempati urutan empat besar dalam nominasi 7 Keajaiban Dunia setelah menyingkirkan Pulau Sipadan Malaysia. Pulau Komodo, yang jadi andalan Indonesia dalam ajang New7Wonders of Nature punya keunggulan satwa langka yang dipercaya sebagai “dinosaurus terakhir di muka bumi”.
Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya NTT, Ansgerius Takalapeta, mengajak semua komponen masyarakat Indonesia agar terus memberikan dukungan kepada Taman Nasional Komodo itu lewat www.new7wonders.com.
“"Kita masih punya waktu sampai 2011 untuk memilih Taman Nasional Komodo sebagai salah satu keajaiban di dunia". Hal senada juga disampaikan Direktur Jenderal Pemasaran Diskespar RI Sapta Nirwandar, Jumat 24 Juli 2009 dalam diskusi di TVone.
Taman Nasional Komodo yang dihuni binatang purba varanus commodoensis, kini masih memiliki saingan berat yakni Hutan Amazon - Brazil dan Black Forest - Jerman. Tak hanya hewan langka tersebut, Taman Nasional Komodo juga untuk melindungi berbagai macam satwa, termasuk binatang-binatang laut.
Taman Nasional Komodo memiliki beberapa pulai yakni Pulau Komodo, Rinca dan Padar, ditambah pulau-pulau lain seluas 1.817 meter persegi sebagai habitat asli Komodo. Taman Nasional Komodo didirikan pada 1980 untuk melindungi kelestarian komodo dan satwa lainnya di sekitar perairan Pulau Komodo dari kepunahan.
Tujuh besar pemenangnya akan diumumkan pada 2011. Ditargetkan 1 miliar penduduk dunia akan berpartisipasi dalam voting. Menurut Ketua New7Wonders, Bernard Weber, kampanye ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai alam, yang ada di lingkungan kita juga di seluruh dunia. Jika kita ingin anak-anak kita menjaga kelestarian alam, kita harus memberi contoh pada mereka. Kampanye tujuh keajaiban dunia didedikasikan untuk generasi di masa depan.

Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Komodo
 

Template Design By:
SkinCorner